Our beloved Lab O, Jumat, 30 April 2004, 17.25
{Thanks to Arron for the Computer}
***
Mengingat kembali sejarah lahirnya O-diary, yg awalnya tak lebih dr buku curhat kehidupan Lab O. Nyatanya tak hanya meng-cover kehidupan lab O itu sendiri. Namun sudah merasuk ke detak jantung penghuni, penggemar dan orang2 yg merasakan ikatan batin dg Lab O. Bahkan saat keberadaannya tak lagi menyemarakkan lab O, keterikatan dg O-diary sulit u/ diputus.
Ngga’ Rela rasanya melihat O-diary terlupa dan tersisih di Lab O itu sendiri. Ngga’ tega jika cerita O-diary berhenti begitu saja, terpotong hanya karena ruang yg tak lagi menyatukan. Sedangkan cerita yg tersisa masih bertumpuk dalam ingatan kita.
Biarlah semua mengalir seindah kenangan yg terukir hingga O-diary tak lagi terikat pada Lab O. Karna JIWA tak hanya terikat pada satu ruang. Karna JIWA-lah Inspirasi yg tak kan mati. Dan O-diary tlah mjd Inspirasiku, tuk belajar & terus BELAJAR, tuk ber-REAKSI sesuai kondisi.
O-diary pula peredam multi fungsi-ku, redakan gejolak hati, amarah, kecewa & sakit hati. Hingga percikan bunga api gembira tak lagi silaukan mata dan duka nestapa tak sampai luluh lantakkan dada.
***
AlhamduliLlah selesai juga pengetikan O-diary ini. Terimakasih pada semua kontributor, simpatisan, sponsor yang telah sangat mendukung tersusunnya buku ini. Paragraf di atas adalah kutipan dari tulisan Mbak Endah di penghujung O-diary {Editor}.
Wednesday, March 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment